Senin, 27 April 2015

Menggelantungkan Nyawa Dengan Seutas Tali di Goa Jomblang, Kali Suci dan Pulau Timang Part I

Ini cerita tentang perjalanan kami sebuah group traveler kecil dan khususnya perjalanan saya sendiri sebagai pemula di dunia traveler. Stasiun Tugu, Jogjakarta tempat meeting point setelah + 3 bulan perencanaan matang yang disusun oleh master of traveler di group kita yaitu Mr. Yogo dari sinilah kami akan memulai perjalananan yang kelak kami akan ceritakan kepada anak cucu kami *cie cie anak cucu beraaat bahasanya. Fokus kembali keperjalanan untuk menuju objek wisata yang pertama.

Cahaya langit di perut bumi atau cahaya surga di perut bumi sebutan untuk tempat yang bernama goa jomblang, para traveler lokal maupun domestik sudah banyak berkunjung ketempat ini, tak sedikit juga bloger yang menuliskan tentang kekaguman saat berada didalam goa ini. Goa Jomblang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta, estimasi perjalanan menuju tempat ini kurang lebih 2 jam biarpun nama group kami seperti sekumpulan orang yang (") *tanda kutip* kami juga merupakan Pelopor Keselamatan Berlalulintas, where my manners ??? hampir saja lupa menyebutkan nama group yang kecil tapi mempunyai idea yang besar, beranggotakan orang - orang yang luar biasa dan semua tentang kami telah dirangkum oleh seorang bloger piawai yang juga menjadi pemacu saya jadi seorang penulis di blog ( kalau bloger mungkin belum pantas ) *keep calm and stay humble, tak lain tak bukan Lilis Khusnianti mugkin kalo punya dosen gaul gitu gw bakal betah kali dikampus, sekian dulu perkenalannya kembali ke tujuan utama Goa Jomblang.

Kuliner dalam sebuah travel ehmmmm cari makanan yang biasa - biasa saja ahhh gak asik tentunya, coba warung makan Sego Mbah Jirak atau warung disepanjang jalan menuju gunung kidul banyak juga yang menyediakan makanan olahan dari belalang *NB : bukan belalang tempur kendaraan Satria Baja Hitam loh yah !?! dan enthung ( kepompong ) sebagai lauknya, untuk yang belum berani ada juga panganan lain yang gak kalah enak ko, rasanya ehmm makyuss !!! kalo kata pak bondan.
Berani coba???
It's Time, ampuun daah setelah banyak nulis ngalor - ngidul baru sampai ditujuan, one ... two ... three, one ... two ... three kita bukan lagi nyanyiin lagu Chandlier-nya Sia yah, tapi lagi sesi foto heheheh !!!


Safety first sebelum memasuki goa ini, mulai dari helm, sepatu boat, senter, dan kaos kaki, semua peralatan tersebut supaya kita tetap terlindung didalam goa nanti, Untuk masuk kedalam goa itu sendiri dibutuhkan kemampuan khusus dalam tali menali, jangan khawatir gan sis gak percuma mengeluarkan kocek disni gak rugi !!!, jiaahhh serasa buka lapak online. Pihak pengurus dengan teknik tali - menali yang dimiliki membantu para traveler yang khususnya kami saat itu untuk menuruni kepermukaan goa.
I'm gonna swing not on the chandelier *mba Lilis Khusnianti lagi nyanyi
Goa Jomblang selain terkenal dengan fenomena alamnya terkenal juga dengan tanaman purbanya, Hutan Purba begono sebutannya.

Hati - Hati glosoor yah cik yul !!!

Setelah menyelusuri goa tiba saatnya untuk menyaksikan keajaiban alam yang dinanti - nanti semua pelancong yang datang saat itu, apa mau dikata cuaca merupakan faktor yang paling utama untuk bisa melihat fenomena alam satu ini dan saat itu cuaca sedikit mendung tak ada cahaya yang masuk, disaranankan untuk berkunjung ketempat ini disaat musim kering/musim panas sehingga sinar matahari tidak terhalang oleh awan mendung.
Pre-appear sky light in the eart
Meditation hoaamm

Sementara menunggu best moment itu beberapa orang dari kami jepret sana jepret sini gaya sini foto sini foto sana akhirnya muncul seberkas cahaya terang menyinari hidupku ...... jadi nyanyi hehehe "Cahaya langit diperut bumi " itu muncul
Cahaya langit diperut bumi
     ( Sky Light in The Earth )
Akhirnya perjalanan kami tidak sia - sia setelah keajaiban alam itu muncul walaupun hanya sesaat tetapi rasa penasaran kami terbayarkan. Tidak ada rasa yang paling membanggakan ketika tujuan tercapai apalagi ditambah bisa menangkap moment tersebut dengan camera yang saya bawa saat itu.
Petualangan kami ditempat ini harus berakhir namun ini bukan akhir perjalanan kita menjelajah masih ada dua tempat lain yang akan dikunjungi, banyak kata - kata melayang dibenak tapi tak satupun tertulis yang istiliah ini disebut writer's block hahahaha gak lah gak separah itu, lagi pula kalau kepanjangan udeh kaya skripsi aje... jadi tunggu cerita seru selanjutnya yehhh !!!

5 komentar:

  1. Akkkkk ada akuh!! Makasih ya Mas Boim, keep writing ya...
    ^_^

    BalasHapus
  2. Kayanya aku pernah komen, tapi ternyata engga kekirim. Hiks... Semangat buat nulis ya, Saf, jangan kayak saya... Hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mba, yahh mba ko gak semangat bisa sampai lebih dari 1 tahun menulis
      sekali lagi makasih banyak yaah!

      Hapus
  3. keren postinganya mas,...komplit, perlu bnyk belajar saya...mampir2 mas ke blog saya juga...http://sudutpandangedward33.blogspot.com/ dan http://edward-akip33.blogspot.com/
    lagi bljr nulis soalnya..mohon saran dan koreksinya....trims

    BalasHapus