Ini cerita tentang perjalanan kami
sebuah group traveler kecil dan khususnya perjalanan saya sendiri sebagai
pemula di dunia traveler. Stasiun Tugu, Jogjakarta tempat meeting point setelah
+ 3 bulan perencanaan matang yang disusun oleh master of traveler di group
kita yaitu Mr. Yogo dari sinilah kami akan memulai perjalananan yang kelak kami
akan ceritakan kepada anak cucu kami *cie cie anak cucu beraaat bahasanya. Fokus
kembali keperjalanan untuk menuju objek wisata yang pertama.
Cahaya langit di perut bumi atau
cahaya surga di perut bumi sebutan untuk tempat yang bernama goa jomblang, para
traveler lokal maupun domestik sudah banyak berkunjung ketempat ini, tak
sedikit juga bloger yang menuliskan tentang kekaguman saat berada didalam goa
ini. Goa Jomblang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa
Jogjakarta, estimasi perjalanan menuju tempat ini kurang lebih 2 jam biarpun
nama group kami seperti sekumpulan orang yang (") *tanda kutip* kami juga
merupakan Pelopor Keselamatan Berlalulintas, where my manners ??? hampir saja
lupa menyebutkan nama group yang kecil tapi mempunyai idea yang besar,
beranggotakan orang - orang yang luar biasa dan semua tentang kami telah
dirangkum oleh seorang bloger piawai yang juga menjadi pemacu saya jadi seorang
penulis di blog ( kalau bloger mungkin belum pantas ) *keep calm and stay
humble, tak lain tak bukan Lilis Khusnianti mugkin kalo punya dosen gaul gitu gw
bakal betah kali dikampus, sekian dulu perkenalannya kembali ke tujuan utama
Goa Jomblang.
Kuliner dalam sebuah travel ehmmmm
cari makanan yang biasa - biasa saja ahhh gak asik tentunya, coba warung makan
Sego Mbah Jirak atau warung disepanjang jalan menuju gunung kidul banyak juga
yang menyediakan makanan olahan dari belalang *NB : bukan belalang tempur kendaraan Satria Baja Hitam loh yah !?! dan enthung ( kepompong ) sebagai lauknya, untuk yang belum berani ada juga panganan lain yang gak kalah enak ko, rasanya ehmm makyuss !!! kalo kata pak
bondan.
Berani coba??? |
It's Time, ampuun daah setelah
banyak nulis ngalor - ngidul baru sampai ditujuan, one ... two ... three, one ...
two ... three kita bukan lagi nyanyiin lagu Chandlier-nya Sia yah, tapi lagi
sesi foto heheheh !!!
Safety first sebelum memasuki goa ini, mulai dari helm,
sepatu boat, senter, dan kaos kaki, semua peralatan tersebut supaya kita tetap
terlindung didalam goa nanti, Untuk masuk kedalam goa itu sendiri dibutuhkan
kemampuan khusus dalam tali menali, jangan khawatir gan sis gak percuma
mengeluarkan kocek disni gak rugi !!!, jiaahhh serasa buka lapak online. Pihak
pengurus dengan teknik tali - menali yang dimiliki membantu para traveler yang
khususnya kami saat itu untuk menuruni kepermukaan goa.
I'm gonna swing not on the chandelier *mba Lilis Khusnianti lagi nyanyi |
Goa Jomblang selain terkenal dengan
fenomena alamnya terkenal juga dengan tanaman purbanya, Hutan Purba begono
sebutannya.
Setelah menyelusuri goa tiba saatnya untuk menyaksikan keajaiban
alam yang dinanti - nanti semua pelancong yang datang saat itu, apa mau dikata
cuaca merupakan faktor yang paling utama untuk bisa melihat fenomena alam satu
ini dan saat itu cuaca sedikit mendung tak ada cahaya yang masuk, disaranankan
untuk berkunjung ketempat ini disaat musim kering/musim panas sehingga sinar
matahari tidak terhalang oleh awan mendung.
Sementara menunggu best moment itu beberapa orang dari kami jepret sana jepret sini gaya sini foto sini foto sana akhirnya muncul seberkas cahaya terang menyinari hidupku ...... jadi nyanyi hehehe "Cahaya langit diperut bumi " itu muncul
Pre-appear sky light in the eart |
Meditation hoaamm |
Sementara menunggu best moment itu beberapa orang dari kami jepret sana jepret sini gaya sini foto sini foto sana akhirnya muncul seberkas cahaya terang menyinari hidupku ...... jadi nyanyi hehehe "Cahaya langit diperut bumi " itu muncul
Cahaya langit diperut bumi ( Sky Light in The Earth ) |
Akhirnya
perjalanan kami tidak sia - sia setelah keajaiban alam itu muncul walaupun
hanya sesaat tetapi rasa penasaran kami terbayarkan. Tidak ada rasa yang paling
membanggakan ketika tujuan tercapai apalagi ditambah bisa menangkap moment
tersebut dengan camera yang saya bawa saat itu.
Petualangan kami ditempat ini harus berakhir namun ini bukan akhir perjalanan kita menjelajah masih ada dua tempat lain yang akan dikunjungi, banyak kata - kata melayang dibenak tapi tak satupun tertulis yang istiliah ini disebut writer's block hahahaha gak lah gak separah itu, lagi pula kalau kepanjangan udeh kaya skripsi aje... jadi tunggu cerita seru selanjutnya yehhh !!!
Akkkkk ada akuh!! Makasih ya Mas Boim, keep writing ya...
BalasHapus^_^
Sama - sama mba lilis!!!
HapusKayanya aku pernah komen, tapi ternyata engga kekirim. Hiks... Semangat buat nulis ya, Saf, jangan kayak saya... Hihihi...
BalasHapusMakasih mba, yahh mba ko gak semangat bisa sampai lebih dari 1 tahun menulis
Hapussekali lagi makasih banyak yaah!
keren postinganya mas,...komplit, perlu bnyk belajar saya...mampir2 mas ke blog saya juga...http://sudutpandangedward33.blogspot.com/ dan http://edward-akip33.blogspot.com/
BalasHapuslagi bljr nulis soalnya..mohon saran dan koreksinya....trims